LIN Bersama ormas setempat DPD Grib jaya Sambangi Kecamatan Mauk Inginkan Upaya Terkait Pemagaran Laut

LIN Bersama ormas setempat DPD Grib jaya Sambangi Kecamatan Mauk Inginkan Upaya Terkait Pemagaran Laut

Smallest Font
Largest Font

Tangerang  - Lembaga Investigasi Negara (LIN) Bersama Grib Jaya dari DPD Datangi Kantor Kecamatan Mauk, menyikapi adanya pemagaran Laut yang sedang Viral sampai kalangan tingkat Nasional, menjembatani Masyarakat dan warga pesisir Khususnya wilayah Kecamatan Mauk, LIN dan Masyarakat Kec mauk menginginkan upaya pemerintah setempat untuk dapat bergerak demi kepedulian terbaik untuk nelayan. Jumat, 17 Januari 2025

Saat dikonfirmasi langsung awak media Camat Mauk Menegaskan secara singkat, ini bukan kewenangan kami, jadi ga bisa ngomong apa-apa soal itu. Tegas, Kholid Mawardi.Sip.MM

"Sementara (LIN) Lembaga Investigasi Negara saat bertemu didepan Kantor Kecamatan Mauk memaparkan hasil audensi rapatnya, kalo pak camat menunggu hasil yang sudah ditentukan KKP, dengan jangka waktu 20 hari." Kata Bg Roji Naga sebagai Anggota LIN

Roji biasa disapa Bg Naga menjelaskan, Seharusnya pemerintah setempat itu jangan hanya menunggu dari atas, akan tetapi upaya dan tindakannya pemerintah setempat, seperti Kecamatan maupun Desa bergegas demi kepedulian masyarakat yang terdampak oleh pagar laut yang berada dipesisir Pantura. Ucapnya.

"Pasalnya sudah ada pihak yang mengklaim  diri sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemagaran laut Ilegal tersebut.
Jaringan Rakyat Pantura (JRP) kan sudah mengakui disaat diundang disalah satu TV swasta, tinggal ditindak lanjuti saja dengan pihak yang berwenang beres pasti ketemu siapa oknumnya.Tutur, Roji 

Adapun melihat dari kutipan salah satu Nara sumber dari salah satu media yg berinisial "ST" yang menyatakan bahwa ada oknum dibalik pagar misteri semua ini yang berinisial "C" dan salah satunya berinisial "SP" ucap dari "ST" ,Maka dari itu LIN Dan kawan beserta Masyarakat akan menyulusuri lebih dalam terkait pagar misteri ini dan mencari oknum tersebut. ucap Roji Naga Cs.

Melihat dengan adanya kedzaliman dari oknum tersebut itu membuat resah dan kesulitan bahkan merugikan otonomi daerah, terutama kepada para pengusaha nelayan dan pedagang, adapun beberapa point yang kami khawatirkan adalah ada oknum MAFIA TANAH masuk dan berkeliaran bebas diwilayah Pantura kabupaten Tangerang tanpa harus ada yang melarang apalagi menegur. jelas, Bg roji naga cs.

Kami bangga dengan perkembangan wilayah dan kami mendukung program pemerintah asalkan tidak merugikan masyarakat dan bisa bersinergi membangun wilayah dengan masyarakat setempat.Ringkas roji naga cs

Kita slalu antisipasi, jangan sampai terjadinya hal-hal seperti yang tidak diinginkan, seperti contohnya yang sudah terjadi di daerah Desa Desa lain, karena di desa lain itu awal muasalnya memang dari bambu gitu kan akan tetapi sampai saat ini terlihat ada beberapa, kok sudah ramai terjadinya. Pungkas roji, percakapan langsung.Roji Naga cs

" masyarakat tidak melarang dengan adanya pengembangan PSN dan menjadikan daerah lebih baik dan tidak membuat kesulitan kepada masyarakat wilayah kecamatan mauk, khususnya para nelayan dan masyarakat kecamatan Mauk.

Kemudian Roji memaparkan, tadi pun saya menanyakan kepada pihak intansi bahwa dengan adanya pagar tersebut, untuk apa itu,?dan kalau fungsinya untuk apa , dari mana asalnya dan memang kalau tidak ada pemiliknya apalagi yang mengakuinya segeralah ambil tindakan, kamipun  disuruh menunggu hasil dari KKP berikan selama 20 hari kepada yang memasang bambu tersebut atau yang memiliki bambu tersebut terus dicabut ya kan. Tambahnya

Kita jadi tidak mengetahui siapa nih pemiliknya kan gitu tujuan kami,,, bukan pengen mengetahui pemiliknya kan gitu tujuannya biar itu bisa dinetralisir kembali, awal  posisinya tidak ada, ya kosongkan kembali.

"Maka sangat mirisnya lagi pas waktu saya survei bersama teman-teman di daerah Tanjung Anom, yang di daerah bedeng salah satunya kalau berbicara untuk budidaya Kerang hijo masuk dari pantai cuma 5 meter ke depan apa itu disebut budidaya,  dan itu pun cuma bambu satu, panjang lurus satu bambu, dan itu pun sudah terkotak-kotak apa maksud dan tujuannya." 

Roji mengucapkan, Jadi maksudnya kepada kawan dan teman-teman pada media pun,  kami sih berharap agar saling mendukung dan memang saling menjaga, yang diinginkan masyarakat slalu sama-sama dan  didukung dari aspirasi masyarakat. Paparnya 

Lanjutnya, Roji sagat miris sekali, bahwa saya sebagai putra daerah, dari orang luar saja kan berbondong-bondong memasukkan berita-berita tentang wilayah kita, nah akan tetapi saya pribumi dan teman-teman merasa malu, malu dengan posisi saat ini kenapa kita putra daerah sendiri kok hanya sekedar diam dan tidak berbuat apa-apa, sedangkan orang luar yang dari manapun membela sampai pembelaannya terhadap pro dan kontra tentang adanya pagar misterius ini.., 

"Saya buat kok kita hanya bisa diam melihat dan menonton ? pihak wilayah agar bisa berupaya dan maksimal sebagai poksinya masing masing, jangan semuanya tersembunyi dan masyarakat terjadi korban jadi harapan kita yang sekali lagi saya harapkan supaya dari KKP bisa terealisasi selama menunggu waktu kurang lebih 20 harian dan masyarakat pun kembali nyaman dalam usahanya. Tutup, Rozi biasa disapa Bg Naga 


Mzn/Team

Editors Team
Daisy Floren

Rekomendasi

Postingan dibawah ini milik Platform Advertnative, Redaksi Portalbanten.net tidak terkait dengan pembuatan konten ini.