Pendiri Yayasan Pusaka Tangerang : Islam Tidak Membuat Dikotomi Ilmu

Pendiri Yayasan Pusaka Tangerang : Islam Tidak Membuat Dikotomi Ilmu

Smallest Font
Largest Font

Tangerang – Membahas hubungan al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul di dalamnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori-teori ilmiah, tetapi pembahasan hendaknya diletakkan pada proporsi yang lebih tepat sesuai dengan kemurnian dan kesucian al-Qur’an dan sesuai pula dengan logika ilmu pengetahuan itu sendiri. Membahas hubungan antara al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan melihat, misalnya, adakah teori relativitas atau bahasan tentang angkasa luar; ilmu komputer tercantum dalam al-Qur’an; tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau sebaliknya, serta adakah satu ayat al-Qur’an yang bertentangan dengan hasil penemuan ilmiah yang telah mapan. 

Pendiri Yayasan Pusaka Tangerang yang juga mantan Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Provinsi Banten periode 2017-2018. Pada kesempatan Rabu Sore 21 Desember 2022 menjelang magrib setibanya Beliau dari aktivitas sebagai Pimpinan Bawaslu Kabupaten Tangerang di kediamannya di Kawasan Perumahan Mustika Tigaraksa, berbincang ringan dengan awak media Portalbanten.net mengenai Iptek Modern dan Ilmu Al-Qur’an. Zulpikar memulai perbicangan sembari bersandar di kursi teras rumahnya ; “ Dalam sejarah umat Islam telah melintasi perjalanan yang cukup panjang, dan bahkan menghasilkan kekayaan pemikiran yang luar biasa terlebih pada masa klasik. Namun sebagaimana kita ketahui mulai pada abad ke-13 peradaban Islam mengalami kemandegan. Umat Islam cenderung mengikuti pemahaman para pandahulunya. Umat Islam mengalami stagnasi. Zulpikar melanjutkan perbincangannya ; “ Peradaban Islam bangkit ketika memasuki abad ke-19. Ulama-ulama Islam seakan tersadar betapa mundurnya peradaban Islam, terutama setelah terjadi ekspansi barat ke dunia Islam. Harun  Nasution dalam salah satu Bukunya menyebutkan, bahwa kontak antara Islam dan Barat masa modern dan klasik berbeda, pada periode klasik merupakan kemajuan Islam sehingga yang dilakukan Barat adalah belajar dari Islam. Sedangkan kontak antara Islam dan Barat pada periode modern merupakan kemajuan Barat sehingga Islam belajar dari Barat “. 

Sambil mempersilahkan awak Portalbanten.net meminum kopi, Bank Zoell (sapaan akrab Zulpikar) melanjutkan ; “  Kita harus sadari bahwa umat Islam perlu memiliki pengetahuan yang dibangun dari dasar-dasar ajaran Islam, yaitu, al-Qur’an dan ilmu yang didasarkan tauhid, yang melihat bahwa antara ilmu pengetahuan modern dengan ajaran Islam tidak bertentangan “. 

Lalu Zulpikar menutup pembicaraan dengan mengatakan ; “Al-Qur’an merupakan kitab masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Ia merupakan sumber kebenaran yang mutlak, tidak ada keraguan di dalamnya dan menjadi pedoman hidup untuk seluruh umat manusia di alam semesta ini. Oleh karena itu di samping al-Qur’an mampu menyelami masa silam, dan muncul dipermukaan sekarang ini, juga mampu menjangkau masa yang akan datang. Ajaran-ajarannya tidak hanya terbatas pada bidang-bidang keagamaan semata, tetapi juga menyangkut masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, dan disiplin ilmu lainnya, yang termasuk di dalamnya adalah masalah-masalah ilmu pengetahuan modern dan teknologi “.

( Red )

Editors Team
Daisy Floren