SDIT AL-IZZAH Tigaraksa Akhiri Semester Dengan Fieldtrip (Wisata Edukasi)

SDIT AL-IZZAH Tigaraksa Akhiri Semester Dengan Fieldtrip (Wisata Edukasi)

Smallest Font
Largest Font

Tangerang – Salah satu kegiatan setiap akhir semester Sekolah Dasar Islam Terpadu AL-IZZAH Tigaraksa adalah adanya Wisata Edukasi (Fieldtrip).   Zulpikar selaku pendiri Yayasan Pusaka Tangerang mengatakan : “ Wisata Edukasi (Fieldtrip) adalah suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan didalamnya. Program ini kita kemas sehingga menjadi kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ekstrakulikuler yang berkualitas dan berbobot, materi-materi dalam pemanduan telah kami sesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum pendidikan “. Zulpikar melanjutkan  penjelasannya : “ Manfaat mengikuti kegiatan Wisata Edukasi (Fieldtrip) ini diantaranya adalah  dapat meningkatkan keakraban antar siswa, Sebagai ajang melepas penat dari kegiatan belajar mengajar di kelas, Mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih menarik, Mendapat pengalaman dengan mengunjungi tempat baru dan bertemu dengan orang baru serta meningkatkan kreativitas siswa dan siswi “.  

Hasil pantauan Portalbanten.net Selasa  20 Desember 2022 dengan menggunakan Enam Bis Wisata, siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu AL-IZZAH Tigaraksa berangkat meninggalkan lokasi Sekolah menuju Musium Satria Mandala dan Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta. Siswa-siswi yang berangkat berwisata edukasi kali ini adalah mereka yang duduk di kelas I sampai kelas IV. 

 

Perihal Wisata Edukasi (Fieldtrip) ini Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu AL-IZZAH Tigaraksa, Erliyanti, S,E., S.Pd, menjelaskan : “ tempat Wisata Edukasi kami kali ini adalah  Musium Satria Mandala dan Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Kawasan Museum Satria Mandala sebagai Edukasi Wisata sejarah hadir dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah, tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kesadaran sejarahnya. Sedangkan Taman Margasatwa Ragunan adalah salah satu tempat wisata edukasi flora dan fauna di Jakarta dengan area taman seluas 147 hektar, ini memiliki 2.000 spesies tanaman serta ditumbuhi lebih dari 50.000 pohon “. Sang Kepala Sekolah melanjutkan penjelasannya sebelum menaiki Bis yang akan membawa dirinya dan para siswa berwisata edukasi : “ Selain berwisata peserta didik kami juga, dibekali dengan pengetahuan tentang sejarah Taman Margasatwa Ragunan  dimana awalnya, kebun binatang ini didirikan pada 19 September 1864 di Batavia dengan nama Planten en Dierentuin.  Lokasinya terletak di jalan Cikini Raya 73 Jakarta Pusat. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini.  Karena lahan di Cikini terlalu kecil, pemerintah Indonesia pun memindahkan lokasi kebun binatang ini ke Ragunan Pasar Minggu di Jakarta Selatan. Pada 22 Juni tahun 1966, gubernur Jakarta Jenderal Ali Sadikin, meresmikan kebun binatang Ragunan dengan nama Taman Margasatwa Ragunan. Kini luas kebun binatang atau Taman Margasatwa Ragunan mencapai 147 hektar dengan koleksi sebanyak 2.101 satwa dengan 220 spesies berbeda “. 

( Red )

Editors Team
Daisy Floren